Pertama kali yang dilakukan ialah mengajak diri sendiri berbicara. Melemparkan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri seperti apa yang terjadi pada diri saya, kapan ini dimulai, mengapa bisa demikian, apakah ingin bertahan pada kondisi sekarang, atau apakah ingin mengubahnya lalu bagaimana caranya. Hal ini penting sekali dilakukan agar tidak sekedar wacana. Sesudah diri sendiri bersedia menerima akan perubahan kelak maka mindset pun akan mengikuti. Kala itu, saya mengetahui bahwa saya tidak jauh berbeda dengan tempat sampah. Apapun makanan dan minuman bisa masuk ke perut.
Sebagai ilustrasi kebiasaan buruk saat itu, Pagi makan Soto Banjar plus Es Teh, Siang makan Kapurung/Ayam Penyet/Ayam Lalap/Nasi Padang plus Es Teh atau Es Milo, malam makan Gado-Gado/Nasi Uduk/Nasi Goreng/Bakso/Mie Ayam kurang lengkap tanpa gorengan. Gak tanggung-tanggung saya bisa beli 5-10 ribu sendiri. Geser sedikit ada minuman ala-ala dari Es Kepal Milo Malaysia, Es Cokelat Banget, Es Anti Baper, Es Thai Tea dkk. Apalagi dikantor seringkali membuat Pisang Peppe dan Sukun Peppe. Setiap hari tidak jauh dari yang namanya minuman botolan khususnya kalau lagi pencacahan/pengawasan survei. Bahkan, sekali duduk ditempat makan bisa memesan dua minuman. Jarang sekali memasak saat itu, giliran memasak yang dimasak Mie Instan, Udang, Kepiting, Cumi-cumi, Nugget dan Sosis. Begitulah kehidupan anak kos-kosan. Ada yang mulai tergelitik atau merasa kok kayaknya sama ya. Mhha 😁
Dan saat menulis ini (9/9/2020), Alhamdulillah dengan ijin Allah kondisi saya sudah jauh lebih baik. Berat badan kembali ke kondisi normal setelah kehilangan massa tubuh hampir 18 kilogram. Siklus menstruasi saat ini sekitar 28 hari setiap bulan dan tidak mengalami keluhan sakit atau pingsan seperti dahulu. Kata temen, wajahnya terlihat lebih baik karena sudah tidak berjerawat bak pulau-pulau. Apalah itu. Diawal Bulan Februari 2020, kadar kolesterol 220 mg/dL (normal wanita <200 mg/dL) dan asam urat 6 mg/dL (normal wanita 2-6,5 mg/dL). Gula darah sekitar 98 mg/dL (normal wanita <140 mg/dL). Sampai saat ini, Alhamdulillah Ala Kulli Hal tidak pernah sakit tenggorokan, batuk, pilek dan sesak napas. Allah benar-benar memudahkan jalan saya dalam memperbaiki diri terutama saat Corona. Bayangkan saja kalau sakit tenggorokan, batuk, pilek, nesak napas sedikit nanti dikira terkena Covid-19. 😅
Kesabaran dan kekonsistenan. Setelah tiap hari berbicara sama diri sendiri, bulan Januari Tahun 2020 merupakan titik awal apa yang saya peroleh saat ini. Mungkin diri sendiri lelah diajak bicara akhirnya manut juga. Hhhaa 😂😂😂 Kondisi diri sendiri sudah siap menerima perubahan lifestyle 360 derajat, dan mindset 70 persen saat itu. Karena diawal-awal sering mangkir. Tidak mudah memang. Yeah, Berhenti mendzolimi tubuh. Tiga kata pamungkas yang membawa kesuksesan. Kiranya cukup untuk malam ini. Akhir-akhir ini tetiba ada yang mendekati saya terus pegang badan, ada juga yang tau-tau muncul entah darimana langsung menarik baju. "Oh bajunya kebesaran Naa". Ada juga yang mengundang kerumah endingnya diminta naik timbangan. Muahhaa 😂. Oleh karenanya, sharing berikutnya mungkin lifestyle. Terima kasih sudah mampir dan care dengan saya. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Komentar